
Software Localization: Adaptasi Perangkat Lunak untuk Pasar Global
Wujudkan Inovasimu Bersama S1 Rekayasa Perangkat Lunak Telkom University
Di era globalisasi digital, perangkat lunak tidak lagi dibuat hanya untuk satu wilayah atau bahasa tertentu. Perusahaan teknologi kini menargetkan pasar internasional yang sangat beragam — baik dari segi bahasa, budaya, maupun kebiasaan pengguna. Untuk dapat diterima di pasar global, perangkat lunak harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan lokal pengguna, proses ini dikenal sebagai software localization (lokalisasi perangkat lunak).
Lokalisasi bukan sekadar menerjemahkan antarmuka, tetapi juga melibatkan penyesuaian agar perangkat lunak terasa alami, relevan, dan nyaman digunakan oleh pengguna di berbagai negara.
Kunjungi website resmi Telkom University untuk informasi lengkap pendaftaran.
Apa Itu Software Localization?
Software Localization adalah proses adaptasi perangkat lunak agar sesuai dengan bahasa, budaya, norma, serta preferensi pasar lokal tanpa mengubah fungsionalitas utama aplikasi.
Proses ini jauh lebih luas dari sekadar penerjemahan teks (translation), karena mencakup:
-
Format tanggal, waktu, dan angka
-
Satuan pengukuran
-
Penulisan alamat dan mata uang
-
Simbol, warna, dan ikon yang sesuai konteks budaya
-
Dukungan huruf non-Latin (Arab, Mandarin, Jepang, dsb.)
-
Penyesuaian konten visual dan tata letak UI
Tujuan akhirnya adalah agar perangkat lunak tidak hanya bisa digunakan, tetapi juga terasa dibuat khusus untuk pengguna di wilayah tertentu.
Perbedaan Antara Globalization, Internationalization, dan Localization
Dalam konteks rekayasa perangkat lunak global, terdapat tiga istilah penting yang sering digunakan bersama:
-
Globalization (G11N) → Strategi menyeluruh agar perangkat lunak dapat didistribusikan dan diterima secara global.
-
Internationalization (I18N) → Proses teknis menyiapkan perangkat lunak agar mudah dilokalisasi di masa depan (misalnya pemisahan teks dari kode).
-
Localization (L10N) → Adaptasi perangkat lunak terhadap pasar spesifik, termasuk bahasa, simbol, dan elemen budaya.
Contoh:
Sebuah aplikasi e-commerce dirancang dengan dukungan format mata uang fleksibel (I18N), lalu disesuaikan ke pasar Jepang dengan yen, bahasa Jepang, dan tampilan lokal (L10N), sebagai bagian dari strategi global perusahaan (G11N).
Proses Software Localization
Lokalisasi perangkat lunak umumnya melalui beberapa tahap berikut:
-
Perencanaan Lokalisasi
-
Menentukan pasar dan bahasa target.
-
Mengidentifikasi bagian aplikasi yang perlu dilokalisasi.
-
-
Ekstraksi dan Penerjemahan Konten
-
Memisahkan teks dari kode sumber.
-
Menerjemahkan string UI, pesan kesalahan, dokumentasi, dan konten lainnya.
-
-
Penyesuaian Elemen Non-Teks
-
Mengubah format tanggal, mata uang, dan simbol.
-
Menyesuaikan gambar atau ikon agar sesuai konteks budaya lokal.
-
-
Integrasi dan Pengujian
-
Memasukkan kembali konten yang sudah diterjemahkan ke dalam aplikasi.
-
Melakukan linguistic testing dan functional testing.
-
-
Pemeliharaan dan Pembaruan
-
Menyinkronkan perubahan pada versi baru perangkat lunak dengan proses lokalisasi berkelanjutan.
-
Tantangan dalam Software Localization
Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:
-
Kompleksitas Bahasa → Struktur kalimat dan panjang teks berbeda antarbahasa dapat memengaruhi desain UI.
-
Perbedaan Budaya → Warna, ikon, atau simbol tertentu bisa bermakna negatif di negara lain.
-
Pemeliharaan Konten → Setiap pembaruan perangkat lunak harus diterjemahkan ulang untuk tiap bahasa.
-
Biaya dan Waktu → Diperlukan tim penerjemah, penguji, dan teknisi profesional.
Manfaat Software Localization
Manfaat lokalisasi perangkat lunak meliputi:
-
Menjangkau Pasar Global → Membuka peluang pengguna di berbagai negara.
-
Meningkatkan Pengalaman Pengguna (UX) → Aplikasi terasa lebih alami dan mudah digunakan.
-
Daya Saing Lebih Tinggi → Produk yang dilokalisasi memiliki nilai tambah di pasar internasional.
-
Loyalitas Pengguna → Pengguna lebih menghargai produk yang mendukung bahasa dan budaya mereka.
Contoh Nyata Penerapan Software Localization
Beberapa contoh keberhasilan lokalisasi di industri teknologi global:
-
Microsoft Windows → Mendukung lebih dari 100 bahasa dan berbagai format kalender lokal.
-
WhatsApp → Menyesuaikan tampilan dan format pesan sesuai bahasa serta wilayah pengguna.
-
Adobe Photoshop → Tidak hanya menerjemahkan antarmuka, tetapi juga menyediakan panduan dan layanan pelanggan dalam banyak bahasa.
Kesimpulan
Software localization merupakan aspek strategis dalam pengembangan perangkat lunak modern. Tujuannya bukan sekadar menerjemahkan antarmuka, tetapi membangun pengalaman yang relevan dan kontekstual bagi pengguna di berbagai budaya.
Dengan memperhatikan aspek bahasa, simbol, dan preferensi lokal, produk perangkat lunak dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan adopsi pengguna, serta memperkuat reputasi global.
Dalam dunia yang semakin terhubung, lokalisasi bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Perangkat lunak yang sukses adalah yang tidak hanya berfungsi secara teknis, tetapi juga “berbicara” dalam bahasa penggunanya.
Referensi Jurnal Ilmiah Terpercaya
-
Esselink, B. (2003).
The Evolution of Localization.
Translation Journal, 7(3).
https://translationjournal.net/journal/25localization.htm -
Jiménez-Crespo, M. A. (2013).
Translation and Web Localization.
Routledge.
https://doi.org/10.4324/9780203094498 -
Pym, A. (2010).
Exploring Translation Theories.
Routledge. (Bab tentang Localization and Translation Technologies).
https://doi.org/10.4324/9780203840347

